PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI MOL PELEPAH KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) VARIETAS KARYA PELALAWAN

Penulis

  • Sri Wulandari Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia
  • Yudia Azmi Institut Perkebunan Pelalawan Indonesia
  • Febrianti Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia

Kata Kunci:

Mikroorganisme lokal, Padi varietas karya pelalawan, Pelepah kelapa sawit

Abstrak

Padi varietas Karya Pelalawan merupakan salah satu varietas padi yang berasal dari Pelalawan. Permasalahan dalam budidaya tanaman ini, salah satu nya penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang yang dapat merusak, sehingga diperlukan alternatif pupuk organik yaitu Mikroorganisme Lokal (MOL). MOL dapat terbuat dari bahan-bahan organik salah satunya pelepah kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi MOL pelepah sawit dan mendapatkan konsentrasi terbaik pemberian MOL pelepah sawit terhadap pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L.) varietas Karya Pelalawan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan yaitu: P0 (kontrol), P1 (100 ml), P2 (200 ml), P3 (300 ml), P4 (400 ml). Parameter yang diamati meliputi analisis tanah, tinggi tanaman (cm) dan jumlah anakan vegetatif. Pemberian konsentrasi MOL pelepah kelapa sawit memberikan pengaruh baik bagi pertumbuhan tanaman padi varietas karya pelalawan dan perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan P4 dengan dosis 400 ml yang menghasilkan tinggi tanaman 123,48 cm, jumlah anakan vegetatif 19,25.

Referensi

Badan Pusat Statistik. (2022). Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Riau. http://riau.bps.go.id/pressrelease/2020/11/02/756/Luas-Panen dan Produksi-Padi-di-provinsi-riau-2020.html. [Diakses pada tanggal 21 September 2022].

Balai Lingkungan Hidup Provinsi Riau. (2011). Konservasi SDA dan Keanekaragaman Hayati Rau. Pekanbaru.

Batara, L.N. (2015). Kualitas Mikroorganisme Lokal (MOL) yang digunakan pada Penanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan Metode System of Rice Intensification (SRI) Organik. [Tesis]. Bogor. Sekolah Pasca Sarjana. IPB.

Elfiati, D. (2005). Peranan Mikroba Pelarut Fosfat terhadap Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Penelitian. 4(1):5-20.

Hartatik. (2006). Pupuk Kandang, Pupuk Organik, dan Pupuk Hayati, Kangkung Darat. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian.

Izni, I., Pas, A. A., dan Jumardin, J. (2019). Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Limbah Rumah Tangga terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Gogo. JurnalAgrotech. 9(1): 33-38.

Masganti, M., Riau, B. P. T. P., Marpoyan, P., Wahyunto, W., dan Dariah, A. (2014). Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Lahan Gambut Terdegradasi di Provinsi Riau. Jurnal Sumber daya Lahan. 8(1):59-66.

Munawar, D. (2013). Uji Ketahanan Galur Padi terhadap Wereng Coklat Biotipe 3 Melalui Population Build-Up. Jurnal Entomologi Indonesia. 10 (1):7-15.

Oktiningtiyas. (2015). Penampilan Hasil Gabah dan Karakter Agronomi Padi Hibrida di Bantul. Jurnal Agronomi. 3 (4): 35-40.

Putra, I.H. (2022). Aplikasi Mikroorganisme Lokal (MOL) Pelepah Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.). [Skripsi]. Pelalawan. Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia.

Rajan, S., Watkinson, J., and Sinclair, A. (1996). Phosphate Rock for Direct Application to Soil. Ad. In Agron. 57:77-159.

Rauf, A. W., Syamsudin, T. dan Sihombing, S. (2000). Peranan Pupuk NPK Pada Padi. Irian Jaya: Penebar Swadaya.

Silitonga, T.S., I.H. Somantri, A.A. Daradjat, H. Kurniawan.2003. Panduan Sistem Karakterisasi dan EvaluasiTanaman Padi. Komisi Nasional Plasma Nutfah. Bogor.

File Tambahan

Diterbitkan

30-06-2024

Terbitan

Bagian

Articles